Samsung juga disebut menyematkan kamera utama 200MP, menjadikan perangkat ini salah satu ponsel lipat dengan kualitas kamera paling agresif di pasar.
Bagian baterai pun tak luput mengalami peningkatan signifikan dengan kapasitas 5.437mAh, cukup besar untuk mendukung tiga panel layar.
Beberapa analis teknologi memperkirakan Samsung ingin menempatkan Z TriFold sebagai perangkat yang memadukan fungsi smartphone, tablet, dan productivity device.
Dengan ukuran layar terbuka mencapai hampir ukuran tablet standar, perangkat ini berpotensi menarik segmen profesional, kreator konten, hingga eksekutif yang membutuhkan perangkat serbaguna.
Baca Juga: OnePlus Ace 6T Siap Meluncur 3 Desember: Ponsel Pertama dengan Snapdragon 8 Gen 5, Baterai 8.000mAh
Opini Publik dan Tren Pasar: Apakah Harga Rp50 Juta Bisa Diterima?
Di forum teknologi Korea dan global, reaksi netizen bercampur antara antusias dan terkejut.
Banyak yang memuji inovasi Samsung yang berani “meloncat” dari dual-fold ke tri-fold, sementara sebagian lain menyebut harga tersebut lebih cocok untuk early adopter super premium.
Namun tren pasar menunjukkan bahwa perangkat ultra premium tetap memiliki ceruk konsumen yang kuat, terutama di Asia.
Samsung sendiri kemungkinan menguji pasar lokal terlebih dahulu sebelum meluncurkannya secara global.
Jika melihat lini produk foldable sebelumnya seperti Galaxy Z Fold7, harga globalnya masih berada di kisaran $1.399 untuk model 256GB dan 512GB.
Dengan kata lain, Galaxy Z TriFold memang ditargetkan untuk segmen yang berbeda dan lebih tinggi.
Gebrakan Baru Samsung yang Menguji Batas Ponsel Masa Depan
Samsung Galaxy Z TriFold bisa menjadi salah satu inovasi paling berani perusahaan dalam satu dekade terakhir.