Salah satu informasi yang juga mencuri perhatian adalah keputusan Samsung untuk tidak melanjutkan seri Edge.
Model Galaxy S25 Edge sebelumnya dilaporkan hanya terjual sekitar 1,3 juta unit dalam tiga bulan pertama penjualan, atau 74% lebih rendah dari varian Plus.
Angka tersebut menunjukkan bahwa desain layar melengkung yang sempat menjadi ciri khas flagship Samsung, kini semakin kehilangan relevansi di mata pengguna yang lebih memilih layar datar karena lebih nyaman untuk gaming, mengetik, hingga pemakaian sehari-hari.
Respons Publik dan Analis: Apa Artinya untuk Pasar?
Keputusan Samsung memajukan jadwal rilis dipandang sebagai strategi agresif untuk merebut pangsa pasar awal tahun.
Beberapa analis memperkirakan penjualan S26 dapat terdongkrak karena momentum promosi yang lebih panjang sebelum musim belanja pertengahan tahun.
Di sisi lain, pengguna setia Samsung menyambut cepatnya jadwal rilis ini dengan antusias.
Di forum global seperti Reddit dan komunitas teknologi, banyak yang berharap Samsung akan membawa peningkatan besar pada kamera, baterai, serta kemampuan AI generatif yang kini menjadi standar baru di industri smartphone.
Arah Samsung di 2026: Fokus pada Flagship dan AI
Tren pasar menunjukkan bahwa Samsung semakin mengarahkan visinya pada ekosistem berbasis AI.
Dengan hadirnya Exynos 2600 dan Snapdragon Elite Gen 5 yang sama-sama diperkaya kemampuan AI generatif, Galaxy S26 diprediksi akan menawarkan fitur-fitur seperti editing berbasis AI, peningkatan fotografi cerdas, serta pengalaman personalisasi yang lebih adaptif.
Baca Juga: Wow! Harga Oppo Find X9 Pro Tembus Premium, Fitur Flagship Lebih Ganas Bikin Dompet Deg-degan
Jika jadwal baru ini benar, Samsung bisa memanfaatkan waktu untuk memperkuat narasi bahwa Galaxy S26 merupakan lompatan besar menuju smartphone masa depan.
Peluncuran lebih cepat untuk Galaxy S26 menjanjikan persaingan yang lebih sengit di pasar flagship awal tahun.