Samsung fokus pada software dan AI camera optimization, sementara OnePlus mendorong batasan fisik lewat teknologi material dan desain.
Analis industri menilai, kompetisi tahun depan tak lagi hanya soal megapiksel atau kecepatan prosesor, melainkan tentang pengalaman pengguna yang lebih cerdas, efisien, dan tahan lama.
Dari sisi konsumen, semakin banyak pilihan flagship akan memperketat persaingan harga dan mempercepat adopsi teknologi baru ke segmen menengah.
Minggu ke-40 tahun ini menegaskan bahwa era baru smartphone premium sudah dimulai.
Samsung mungkin tetap menjadi tolok ukur, tapi OnePlus dan brand Tiongkok lainnya semakin percaya diri menantangnya secara langsung.
Baca Juga: Belum Rilis, Vivo V70 Lite Sudah Heboh! Ini Bocoran Spek dan Jadwal Peluncurannya
Jika tren ini berlanjut, awal 2025 bisa menjadi periode paling kompetitif dalam sejarah pasar smartphone Android.
Dan bagi pengguna, persaingan ini berarti satu hal: lebih banyak inovasi dengan harga yang semakin rasional.***