Selain itu, refresh rate 165Hz juga memberi pengalaman lebih nyaman untuk scrolling panjang di media sosial atau membaca artikel.
Efek “ghosting” yang biasa muncul di layar ber-refresh rate rendah dapat diminimalisir secara signifikan.
OnePlus 15 dan Strategi “Skip 14”
Yang menarik, OnePlus memutuskan untuk melewati seri “14” dan langsung melompat ke OnePlus 15.
Keputusan ini diyakini karena faktor budaya, khususnya tetraphobia atau ketakutan terhadap angka empat di sebagian wilayah Asia.
Hal ini menunjukkan bagaimana strategi branding OnePlus turut mempertimbangkan aspek psikologis dan kultural konsumen globalnya.
Di sisi lain, OnePlus juga ingin mempertegas kesan bahwa seri terbaru mereka merupakan lompatan besar, bukan sekadar upgrade kecil.
Dengan refresh rate 165Hz, mereka berusaha menciptakan diferensiasi nyata di tengah pasar flagship yang semakin homogen.
Apple vs OnePlus: Persaingan Baru di Layar Premium
Apple baru saja melengkapi seluruh lini iPhone dengan refresh rate 120Hz.
Bagi Li Jie, langkah Apple tersebut hanyalah “menyusul” tren yang sudah lebih dulu digarap OnePlus dan brand Android lainnya. Kini, dengan 165Hz, OnePlus kembali ingin mengukir reputasi sebagai pelopor.
Meski demikian, beberapa analis menilai bahwa dampak nyata dari lonjakan ke 165Hz tidak akan sebesar transisi 60Hz ke 120Hz.
Namun, bagi segmen pasar yang mengutamakan performa dan pengalaman terbaik, fitur ini bisa menjadi faktor pembeda yang krusial.
Baca Juga: Review Lengkap vivo X Fold5, Ponsel Lipat 2025 Termurah dengan Baterai Jumbo dan Kamera ZEISS