Fitur ini bukan hanya sekadar tambahan, melainkan menjawab tren teknologi audio yang semakin mengarah pada integrasi AI untuk meningkatkan pengalaman sehari-hari.
Bayangkan, dengan sepasang earbud, pengguna bisa langsung menerjemahkan percakapan dalam bahasa asing secara real time.
“Integrasi AI dalam perangkat audio akan jadi tren baru. Samsung cukup cepat membaca arah pasar,” ujar seorang analis teknologi yang dikutip media Korea Selatan.
Di pasar Amerika Serikat, Galaxy Buds 3 FE dipasarkan dengan harga 150 dolar AS atau sekitar Rp2,43 juta.
Harga ini jauh lebih terjangkau dibanding Galaxy Buds 3 versi reguler yang tahun lalu dirilis di Korea Selatan dengan banderol sekitar 157 dolar AS atau Rp2,55 juta.
Meski perbedaan nominalnya tipis, kehadiran varian FE jelas memberi opsi lebih luas untuk konsumen, khususnya mereka yang ingin tetap menikmati kualitas premium dengan harga sedikit lebih rendah.
Untuk pasar Korea Selatan, Samsung masih menahan pengumuman harga resmi. Perusahaan menyebut harga di negeri asalnya itu masih dalam tahap peninjauan.
Peluncuran Galaxy Buds 3 FE juga menandai arah baru kompetisi di pasar earbud global.
Jika sebelumnya fitur utama yang diperebutkan adalah kualitas suara dan ketahanan baterai, kini integrasi AI diprediksi menjadi faktor pembeda utama.
Baca Juga: Apple Diam-Diam Siapkan iPad Mini 8, Speknya Bikin Tablet Tipis Ini Naik Kelas Jadi Premium!
Banyak analis menilai langkah Samsung ini akan diikuti oleh kompetitornya, seperti Apple dan Huawei, yang kemungkinan juga sedang menyiapkan perangkat audio dengan fitur serupa.
Dengan segala peningkatan fitur dan harga yang lebih ramah, Galaxy Buds 3 FE diperkirakan akan menarik minat pasar, terutama di kalangan pengguna muda yang menginginkan teknologi mutakhir tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Samsung tampaknya ingin memastikan bahwa inovasi tidak selalu identik dengan harga mahal.
Melalui Galaxy Buds 3 FE, perusahaan memberi pesan bahwa pengalaman premium kini bisa lebih mudah dijangkau.