HUKAMANEWS - Buat kamu yang sempat jatuh hati dengan BlackBerry Passport, kini saatnya bernostalgia tanpa harus mengorbankan teknologi masa kini.
Unihertz, brand yang dikenal dengan smartphone unik dan “anti-mainstream”, kembali menghadirkan kejutan lewat peluncuran Titan 2.
Ponsel ini baru saja muncul di platform Kickstarter dan langsung menggebrak dengan pencapaian dana yang melampaui target awal delapan kali lipat.
Tak sekadar gimmick, Unihertz Titan 2 menyasar pengguna yang rindu akan kenyamanan mengetik lewat keyboard fisik, sekaligus ingin tetap update dengan sistem operasi dan performa terkini.
Baca Juga: Bodi Ringkas, Isi Buas! Vivo X200 FE Bawa Kamera Zeiss dan Fast Charging 90W, Ini Spek Lengkapnya
Dengan pendekatan yang cerdas dan segar, Titan 2 tampaknya siap menjawab kebutuhan segmen niche pengguna Android yang menginginkan produktivitas optimal tanpa bergantung sepenuhnya pada layar sentuh.
Unihertz Titan 2 hadir dengan layar berbentuk persegi berukuran 4,5 inci beresolusi 1.440 x 1.440 piksel.
Desain ini sangat mengingatkan pada BlackBerry Passport, namun Titan 2 membawa penyegaran lewat tambahan layar sekunder 2 inci di bagian belakang.
Meski fungsi layar belakang ini belum sepenuhnya jelas, kemungkinan besar ditujukan untuk swafoto menggunakan kamera utama.
Baca Juga: Review Jujur POCO F7, HP Harga Jutaan Rasa Flagship Bikin HP Belasan Juta Kelihatan Biasa Aja
Yang jadi bintang utama tentu adalah keyboard QWERTY fisik tiga baris, dilengkapi baris fungsi di bagian atas.
Menariknya, keyboard ini sensitif sentuhan, sehingga bisa digunakan untuk scroll dan menggerakkan kursor teks, bahkan untuk seleksi teks seperti layaknya trackpad mini.
Keyboard Titan 2 juga dilengkapi backlight dan mendukung berbagai bahasa.
Kamu bahkan bisa mengatur pintasan aplikasi untuk setiap tombol melalui fitur long-press, memudahkan akses cepat ke aplikasi favorit.
Dari sisi jaringan, Unihertz sudah bekerja sama dengan berbagai operator global, termasuk sedang dalam proses sertifikasi dari AT\&T agar kompatibel dengan jaringan AT\&T dan Cricket di Amerika Serikat.