HUKAMANEWS - Samsung sempat mengejutkan pasar dengan meluncurkan Galaxy S25 Edge sebagai versi ringan dan ramping dari lini flagship-nya.
Model ini digadang-gadang bakal menjadi angin segar dalam desain ponsel premium Samsung, bahkan sempat disebut-sebut akan menggantikan varian Plus di seri Galaxy S26 mendatang.
Namun, kabar terbaru dari sumber internal menyebutkan bahwa penjualan Galaxy S25 Edge ternyata jauh dari ekspektasi.
Dalam tiga bulan awal peluncuran, penjualan sebuah smartphone biasanya akan menunjukkan tren positif jika diterima baik oleh pasar.
Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi pada Galaxy S25 Edge yang baru diluncurkan pada akhir Mei lalu.
Baca Juga: Xiaomi Pad 7S Pro 12.5 Bocor Total! Tablet Baru Ini Bisa Main Genshin 7 Jam Full Setting
Penjualannya yang dinilai mengecewakan membuat Samsung langsung memangkas target produksi perangkat ini.
Sebelumnya, varian Plus dari seri Galaxy memang dikenal sebagai yang paling lemah dari segi penjualan, bahkan dalam tiga tahun terakhir.
Melihat pola itu, Samsung tampaknya ingin melakukan penyegaran dengan menghadirkan Edge sebagai alternatif.
Namun, strategi tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan di generasi pertamanya ini.
Belum ada kepastian apakah Samsung akan tetap mempertahankan desain Edge untuk Galaxy S26 atau justru kembali ke formula lama.
Sebelum keputusan itu dibuat, Samsung kini tengah fokus menggenjot lini ponsel lipatnya, terutama untuk pasar Amerika Serikat.
Berdasarkan laporan dari The Elec, Samsung meningkatkan produksi Galaxy Z7 Foldables dari 400.000 menjadi 600.000 unit untuk bulan ini khusus pasar AS.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kenaikan tarif impor yang bakal memengaruhi harga jual di wilayah tersebut.