Di sisi lain, Snapdragon 8 Elite yang digunakan di sebagian besar wilayah telah dikenal dengan performanya yang stabil dan efisiensi daya yang baik.
Kombinasi ini menjanjikan pengalaman pengguna yang mulus, khususnya untuk perangkat lipat yang memiliki tuntutan kinerja lebih tinggi dibandingkan smartphone konvensional.
Samsung sendiri belum mengonfirmasi secara resmi konfigurasi chipset untuk Galaxy Z Flip7 maupun Z Fold7.
Namun, strategi dual-chip seperti ini bukan hal baru bagi mereka.
Baca Juga: Bocoran Galaxy A57 Terungkap, Pakai Exynos 1680, Siap Jadi HP Mid-Range Terkencang 2026?
Sebelumnya, Samsung telah lama menggunakan pendekatan serupa di lini Galaxy S, dengan Exynos untuk pasar tertentu dan Snapdragon untuk lainnya.
Penggunaan dua jenis chipset pada satu model yang sama memang sering memicu perdebatan soal performa dan keadilan bagi konsumen.
Oleh karena itu, transparansi dari Samsung sangat dibutuhkan agar konsumen bisa membuat keputusan berdasarkan informasi yang jelas.
Dengan peluncuran Galaxy Z Flip7 yang tinggal beberapa minggu lagi, perhatian kini tertuju pada kepastian spesifikasi akhir yang akan diusung.
Apakah Exynos 2500 benar-benar hanya hadir di Korea, atau akan ada kejutan lain dari Samsung?
Yang pasti, keputusan ini akan berdampak besar pada strategi pasar Samsung, sekaligus menentukan arah pengembangan chip Exynos di masa depan.***