HUKAMANEWS - Samsung bersiap meluncurkan Galaxy Z Flip7 dan Galaxy Z Fold7 pada awal Juli mendatang, dan rumor mengenai chipset yang akan digunakan mulai mengemuka.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Galaxy Z Flip 7 akan ditenagai oleh Exynos 2500, chipset buatan Samsung sendiri yang telah lama dinanti kehadirannya.
Kabar tersebut makin menguat setelah muncul hasil benchmark perangkat versi Amerika Serikat yang menunjukkan penggunaan Exynos 2500.
Namun, laporan terbaru dari Korea Selatan justru membantah spekulasi tersebut. Media lokal di negara asal Samsung menyebut bahwa Exynos 2500 hanya akan digunakan untuk pasar Korea.
Sementara itu, pasar global lainnya dipastikan akan menerima Galaxy Z Flip7 dengan chipset Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy, yang disebut-sebut sebagai "Snapdragon 8 Elite".
Jika laporan ini benar, maka pengguna di luar Korea tidak akan mencicipi performa Exynos 2500 dalam flagship lipat Samsung generasi terbaru ini.
Informasi ini turut mengonfirmasi rumor sebelumnya bahwa Galaxy Z Fold7, saudara kembar dari Flip7, akan secara eksklusif menggunakan Snapdragon 8 Elite untuk semua wilayah.
Hal ini menimbulkan kebingungan di kalangan pengamat teknologi karena adanya perbedaan strategi chip antara dua model flagship yang diluncurkan bersamaan.
Keputusan untuk menggunakan Exynos 2500 hanya di pasar Korea bisa jadi merupakan langkah hati-hati dari Samsung.
Baca Juga: OPPO Find N6 Siap Rilis Awal 2026, Desain Bodi Super Tipis dan Chipset Gahar Bikin Penasaran!
Menggunakan chip buatan sendiri untuk pertama kalinya dalam lini ponsel lipat tentu membawa risiko, terutama karena Exynos 2500 sempat mengalami kendala produksi yang membuatnya gagal debut di seri Galaxy S25.
Oleh karena itu, Samsung tampaknya ingin menguji performa chip ini di pasar domestik terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan ekspansi lebih luas.
Langkah ini juga menandai tonggak penting dalam perjalanan Exynos. Setelah tertunda dari seri flagship awal tahun, kehadirannya di Galaxy Z Flip7 akan menjadi debut resmi yang sangat ditunggu-tunggu.
Meski hanya terbatas di satu pasar, peluncuran ini bisa menjadi awal baru bagi Exynos untuk membuktikan diri sebagai alternatif yang setara dengan Snapdragon.