Adanya dua versi ini mengindikasikan strategi Xiaomi untuk menjangkau pasar yang lebih luas melalui dua sub-merek andalannya.
Redmi akan menyasar pasar domestik atau kawasan Asia tertentu, sementara Poco dikenal kuat di pasar global, khususnya Eropa dan India.
Meski belum ada kepastian soal tanggal peluncuran, kode awal model yang mengandung angka "2507" diperkirakan merujuk pada bulan Juli 2025 sebagai target rilis awalnya.
Namun, seperti biasa, jadwal rilis Xiaomi bisa saja berubah tergantung strategi pemasaran dan kesiapan pasar.
Ponsel ini akan menjalankan sistem operasi HyperOS 2.2, sistem terbaru dari Xiaomi yang menggantikan antarmuka MIUI.
Penggunaan HyperOS menunjukkan bahwa meskipun perangkat ini berada di kelas bawah, Xiaomi tetap menghadirkan pengalaman perangkat lunak terbaru bagi penggunanya.
Baca Juga: Samsung Mau Salip Honor? Galaxy AI Segera Punya Fitur Ubah Gambar Jadi Video, Gratis di Awal!
Selain baterai jumbo dan layar lebar, perangkat ini juga dilengkapi pengisian daya cepat 33W melalui kabel.
Fitur ini menjadi nilai tambah penting untuk perangkat dengan baterai besar, karena membantu mempersingkat waktu pengisian.
Dengan kombinasi spesifikasi yang menarik dan strategi dual-branding melalui Redmi dan Poco, Xiaomi tampaknya menyiapkan senjata baru untuk meraih pangsa pasar di segmen ponsel murah namun tahan lama.
Hingga saat ini, belum ada bocoran mengenai chipset atau konfigurasi kamera yang akan digunakan.
Namun melihat pola peluncuran sebelumnya, informasi lanjutan biasanya akan menyusul menjelang pengumuman resmi.
Bagi kamu yang sedang mencari ponsel dengan baterai besar dan layar lega untuk kebutuhan hiburan atau aktivitas harian, perangkat ini layak untuk ditunggu.
Baca Juga: Ini Dia Nubia Z70S Ultra, Ponsel Gahar dengan Desain Paling Aneh Tapi Keren, Cek Spesifikasinya
Terutama jika Xiaomi bisa mempertahankan harga terjangkau yang menjadi ciri khas dari lini Redmi dan Poco.