Sebagai ilustrasi, harga PS5 Digital Edition saat ini di AS adalah 449,99 dolar, sementara versi dengan Blu-ray disc drive dihargai 499,99 dolar.
Dengan tekanan tarif, bukan tidak mungkin angka ini akan naik dalam waktu dekat.
Di Eropa, kenaikan harga bahkan sudah terjadi, dengan PS5 disc version dibanderol 549,99 euro.
Begitu pula di Australia, di mana harga PS5 Digital Edition naik dari AUD 649,95 menjadi AUD 749,95.
Pola kenaikan ini menjadi indikasi kuat bahwa pasar AS akan segera mengikuti jejak serupa.
Namun bukan hanya harga yang jadi sorotan.
Data terbaru menunjukkan bahwa Sony telah mengirimkan 18,5 juta unit PS5 dalam 12 bulan terakhir, turun 11 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Meski total pengiriman seumur hidup telah mencapai 77,7 juta unit, penurunan ini bisa jadi sinyal adanya tekanan dari sisi produksi dan permintaan.
Dengan demikian, keputusan menaikkan harga di AS bisa menjadi langkah strategis untuk mempertahankan margin keuntungan, sekaligus adaptasi terhadap perubahan iklim perdagangan global.
Dari perspektif bisnis, strategi ini terbilang realistis.
Namun dari sisi konsumen, tentu akan menimbulkan dilema tersendiri, terlebih bagi mereka yang belum sempat membeli PS5 dan kini harus menghadapi kemungkinan harga yang lebih mahal.
Situasi ini memperlihatkan bagaimana dinamika ekonomi global, seperti perang dagang dan kebijakan tarif, bisa berdampak langsung pada harga barang yang sehari-hari digunakan masyarakat luas.
Untuk Sony, pilihan antara menaikkan harga atau memindahkan produksi bukanlah keputusan mudah, tapi keduanya tampaknya tidak bisa dihindari jika ingin tetap kompetitif di pasar Amerika Serikat.