HUKAMANEWS - Sony kembali menjadi sorotan setelah muncul kabar bahwa perusahaan asal Jepang ini kemungkinan besar akan menaikkan harga PlayStation 5 (PS5) di Amerika Serikat.
Langkah ini disebut sebagai respons terhadap beban tarif yang diperkirakan mencapai 100 miliar yen, atau sekitar 680 juta dolar AS, pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2026 mendatang.
Langkah ini terungkap dari pernyataan Chief Financial Officer (CFO) Sony, Lin Tao, dalam sesi pengarahan kepada investor.
Tao menyebut bahwa perusahaan tengah mempertimbangkan berbagai opsi, mulai dari memindahkan produksi ke Amerika Serikat hingga menaikkan harga produk untuk menutupi beban tarif yang dikenakan pada produk elektronik asal Tiongkok.
Kabar ini tentu memunculkan kekhawatiran di kalangan gamer, khususnya di Amerika Serikat, yang selama ini menikmati harga PS5 yang relatif stabil dibandingkan wilayah lain.
Terlebih lagi, ini bukan pertama kalinya Sony menaikkan harga PS5. Di beberapa wilayah seperti Inggris, Eropa, Australia, dan Selandia Baru, kenaikan harga konsol sudah lebih dulu diterapkan.
Walau Lin Tao tidak secara langsung menyebut PS5 sebagai produk yang akan terdampak, sulit membayangkan perusahaan akan mengalihkan beban tarif ini ke produk lain seperti televisi atau kamera.
Pasalnya, PS5 merupakan salah satu lini produk andalan Sony yang selama ini menjadi sumber pendapatan utama di divisi gaming.
Baca Juga: Ini Dia Nubia Z70S Ultra, Ponsel Gahar dengan Desain Paling Aneh Tapi Keren, Cek Spesifikasinya
Hiroki Totoki, CEO Sony, bahkan turut menegaskan bahwa pemindahan produksi ke AS adalah strategi efisien yang layak dipertimbangkan secara serius oleh perusahaan.
Saat ini, mayoritas perangkat keras PS5 masih diproduksi di Tiongkok.
Sayangnya, meski perang dagang sempat mereda, tarif impor yang dikenakan Amerika Serikat terhadap produk asal Tiongkok masih berada di angka 30 persen.
Bandingkan dengan tarif untuk negara lain yang hanya 10 persen, tentu hal ini jadi tekanan besar bagi perusahaan seperti Sony yang sangat bergantung pada rantai pasokan dari Tiongkok.
Perlu dicatat, perangkat gaming seperti PS5 tidak termasuk dalam daftar pengecualian tarif, yang berarti beban biaya ini hampir pasti akan diteruskan kepada konsumen di AS.