Bukan hanya teknologi canggih yang mengesankan, tapi teknologi yang benar-benar bisa digunakan dan bikin hidup jadi lebih praktis.
Salah satu pendekatan menarik dari Agentic AI ini adalah pengembangan sistem pengetahuan pengguna yang lebih mendalam.
Alih-alih menyimpan data pengguna secara terpisah-pisah di berbagai aplikasi atau perangkat, sistem ini dirancang untuk memahami pola aktivitas, preferensi, dan bahkan memori pengguna.
Hasilnya?
AI yang lebih personal, tahu kebutuhan kamu sebelum kamu menyadarinya sendiri.
Pendekatan semacam ini bikin perangkat terasa lebih hidup, responsif, dan kontekstual.
Kalau biasanya kamu harus mencari-cari file atau menyusun ulang dokumen kerja secara manual, bayangkan kalau semua itu bisa ditangani AI yang sudah memahami gaya kerja kamu sehari-hari.
Inilah esensi dari Agentic AI: bukan hanya smart assistant, tapi mitra digital yang benar-benar paham kamu.
Menurut rencana, Oppo menargetkan setidaknya 100 juta pengguna bisa merasakan manfaat langsung dari teknologi ini sebelum tahun 2025 berakhir.
Angka ini tentu ambisius, tapi juga menunjukkan keyakinan Oppo terhadap potensi dari sistem yang mereka bangun.
Dengan langkah strategis ini, Oppo mengirim pesan yang sangat jelas: di masa depan, AI bukan lagi pelengkap teknologi.
AI akan jadi inti dari cara kita berinteraksi dengan perangkat digital—lebih manusiawi, lebih kontekstual, dan jauh lebih cerdas.
Inisiatif Agentic AI dari Oppo bukan hanya soal persaingan teknologi, tapi tentang bagaimana perusahaan teknologi bisa benar-benar menghadirkan solusi yang relevan dengan kehidupan nyata.