ZTE menjadi salah satu pelopor teknologi ini melalui peluncuran Axon 20 5G pada tahun 2020.
Smartphone ini menggunakan lima elemen teknologi utama, termasuk bahan layar dengan transparansi tinggi serta chip kontrol ganda, untuk memastikan kamera dapat bekerja tanpa mengorbankan kualitas tampilan layar.
Oppo pun tak ketinggalan dalam pengembangan inovasi ini.
Mereka meningkatkan resolusi area layar di atas kamera hingga 400 ppi (piksel per inci), menyamai bagian layar lainnya.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi distorsi visual dan meningkatkan kualitas tangkapan gambar dari kamera bawah layar.
Baca Juga: Gak Nyangka! 3 Smartphone Ini Pakai Bahan Daur Ulang, Tetap Canggih dan Keren
Dari segi keunggulan, teknologi ini jelas menghadirkan tampilan yang lebih mulus dan estetika desain yang lebih fleksibel bagi para produsen smartphone.
Tidak adanya notch atau punch-hole juga berarti tidak ada gangguan visual saat menggunakan layar penuh.
Namun, tidak ada teknologi yang datang tanpa tantangan.
Salah satu isu utama dari kamera bawah layar adalah kualitas gambar yang belum bisa menyamai kamera depan biasa.
Lapisan tambahan pada layar membuat cahaya yang diterima sensor berkurang, sehingga hasil foto bisa terlihat buram atau kurang tajam, terutama di kondisi pencahayaan rendah.
Baca Juga: Motorola Edge 60 Pro, Bocoran Desain, Spesifikasi, dan Harga di Pasar Global
Meski begitu, perkembangan teknologi ini terus berjalan.
Setiap generasi baru dari teknologi kamera bawah layar menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Para insinyur terus mengembangkan material layar yang lebih transparan dan algoritma pemrosesan gambar yang lebih pintar agar mampu menangkap cahaya dengan lebih baik.