HUKAMANEWS - Apple tengah bersiap menghadirkan perubahan besar pada lini iPhone, yang dikabarkan akan mengusung desain lebih ramping (Slim).
Langkah ini menjadi strategi perusahaan untuk kembali menarik perhatian konsumen di tengah persaingan ketat dan tren pengguna yang semakin jarang mengganti ponsel mereka.
Laporan dari Bloomberg, Wall Street Journal, dan The Information menyebutkan bahwa model terbaru ini akan diperkenalkan sebagai bagian dari seri iPhone 17.
Produk ini disebut-sebut sebagai pembaruan desain paling signifikan sejak kehadiran iPhone X pada 2017, yang saat itu menghilangkan tombol home fisik.
Namun, pertanyaannya: apakah inovasi ini cukup untuk mendorong penjualan?
Apple menghadapi berbagai tantangan, mulai dari penurunan minat konsumen untuk mengganti perangkat mereka hingga ketatnya persaingan di pasar, khususnya di China.
iPhone Slim: Harapan Baru di Tengah Tantangan Pasar
Secara finansial, bisnis iPhone memang masih stabil. Pada kuartal pertama fiskal tahun ini, pendapatan dari penjualan iPhone tercatat hampir sama dengan tahun sebelumnya.
Meski demikian, perusahaan kehilangan pangsa pasar di China, salah satu pasar terbesarnya, akibat persaingan dengan merek lokal seperti Xiaomi dan Oppo.
Apple juga mengalami tekanan dari Wall Street, di mana pendapatan iPhone pada kuartal terakhir tidak memenuhi ekspektasi analis.
Dengan semakin panjangnya siklus penggunaan iPhone rata-rata pengguna kini bertahan dengan perangkat mereka selama 37 bulan Apple harus mencari cara agar konsumen tertarik untuk melakukan upgrade lebih cepat.
Strategi Apple: Desain Lebih Tipis dan Sentuhan AI
Salah satu keunggulan utama iPhone Slim adalah bodinya yang lebih ramping, diperkirakan lebih tipis sekitar dua milimeter dibandingkan model sebelumnya.