Pengiriman panel OLED lipat dari Samsung Display bahkan diproyeksikan turun 40%, dari 20 juta unit pada 2023 menjadi hanya 12 juta unit di tahun 2024.
Kondisi ini memprihatinkan, apalagi di tengah tren teknologi yang semakin canggih, justru penjualan perangkat lipat malah mengalami penurunan.
Mungkinkah pengguna sudah mulai bosan dengan inovasi yang itu-itu saja?
Samsung Flip Versi Murah: Strategi atau Kepepet?
Di tengah krisis penjualan ini, Samsung dikabarkan sedang mempertimbangkan opsi merilis Galaxy Flip dengan versi yang lebih murah.
Langkah ini jelas diambil untuk memperluas jangkauan konsumen, terutama bagi mereka yang merasa harga Galaxy Z Fold dan Z Flip terlalu tinggi.
Pertanyaannya, apakah Samsung akan mengorbankan kualitas untuk mengejar harga murah? Atau justru ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengubah strategi dan merebut kembali pasar?
Huawei dan Google: Saingan yang Siap Menerkam
Sebagai pelopor di pasar smartphone lipat, Samsung kini tak bisa berleha-leha.
Persaingan semakin ketat dengan kehadiran Huawei yang lebih dulu meluncurkan smartphone tri-fold, serta Google yang juga mulai memasuki pasar ini.
Kehadiran pesaing-pesaing besar ini bisa menjadi ancaman serius bagi Samsung.
Baca Juga: Garuda Muda Hadapi Kuwait Malam Ini, Klik Linknya Biar Bisa Nonton Gratis
Inovasi apa yang akan dihadirkan Samsung untuk bertahan? Ataukah ini justru pertanda bahwa era dominasi mereka di pasar smartphone lipat sudah mendekati akhir?