Pembaruan ini kabarnya akan membawa fitur-fitur baru seperti otomatisasi dalam memesan tiket dan makan malam.
Tapi jujur saja, dengan rekam jejak yang mengecewakan, apakah update ini bisa benar-benar membangkitkan minat pengguna?
Mari kita realistis: harapan untuk kebangkitan Rabbit R1 masih sangat tipis.
Bahkan dengan fitur baru yang menarik sekalipun, keraguan besar masih melingkupi produk ini.
Pengguna tidak hanya butuh fitur, tapi juga stabilitas dan pengalaman pengguna yang menyenangkan.
Kalau semua itu tidak bisa dipenuhi, update sebesar apapun nggak akan banyak membantu.
Jadi, apakah ini tanda akhir bagi Rabbit R1? Meski Jesse Lyu dan timnya masih mencoba memperbaiki keadaan, rasanya sulit untuk mengembalikan kepercayaan pengguna.
Di tengah kemajuan smartphone yang terus memperkuat fitur AI mereka, perangkat seperti Rabbit R1 hanya akan semakin tertinggal.
Satu-satunya harapan mungkin ada pada inovasi yang benar-benar radikal—bukan sekadar update software.
Jadi, buat kamu yang mungkin sudah beli Rabbit R1 dan merasa kecewa, mungkin sekarang waktunya mempertimbangkan untuk pindah ke gadget lain yang lebih bisa diandalkan.
Jangan sampai kamu jadi bagian dari 95% pengguna yang sudah menyerah duluan.
Tapi, siapa tahu? Mungkin update 1 Oktober nanti akan membawa kejutan. ***