HUKAMANEWS - DJI baru-baru ini merilis dua drone andalan yang siap menggoda para penggemar drone di Indonesia: DJI Neo dan DJI Avata 2.
Pertanyaannya, drone mana yang harus Anda pilih? Apakah Anda perlu merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan Avata 2, atau Neo cukup untuk kebutuhan petualangan udara Anda?
Mari kita kupas perbedaan keduanya dalam artikel ini dengan gaya santai namun informatif.
Baca Juga: Full Review Samsung Galaxy S24 FE: Dari Pembaruan Monster Hingga Harga Fantastis di Indonesia
Perbandingan Spesifikasi: Neo si Ringkas vs Avata si Gahar
Seperti biasa, DJI selalu memberikan pilihan yang bikin kita mikir dua kali.
DJI Neo hadir dengan dimensi mungil 130 x 157 x 48,5mm dan berat yang super ringan hanya 135 gram.
Bandingkan dengan DJI Avata 2, yang dimensinya lebih besar, 185 x 212 x 64mm dan berat 377 gram—nyaris tiga kali lipat lebih berat!
Jadi kalau Anda suka drone yang gampang dibawa ke mana-mana, Neo jelas juaranya.
Dari segi kamera, Avata 2 menang telak. Dengan sensor 1/1.3-inch, drone ini sanggup menghasilkan video 4K/60fps yang super tajam dan jernih, lengkap dengan HDR dan fitur edit langsung dari aplikasi.
Neo juga gak kalah sih, tapi dengan sensor 1/2-inch dan resolusi 12MP, hasil video maksimalnya hanya 4K/30fps. Kalau Anda tipe yang puas dengan video standar, Neo cukup buat memenuhi kebutuhan Anda.
Namun jangan remehkan Neo hanya karena ukurannya kecil. DJI Neo punya kemampuan manuver yang lebih fleksibel berkat bobot ringan dan baling-baling yang dilengkapi pelindung.
Sementara Avata 2, walau lebih berat, mampu bertahan di angin level 5, jadi lebih stabil saat diterbangkan di kondisi angin kencang.