HUKAMANEWS - Pekan ini menjadi momen yang dinantikan oleh para pecinta teknologi di Tiongkok.
Dua raksasa teknologi, Apple dan Huawei, meluncurkan perangkat terbarunya pada Jumat (20/9) waktu setempat.
Apple merilis iPhone 16, sementara Huawei memperkenalkan ponsel lipat inovatif mereka, Mate XT, yang langsung menarik perhatian publik.
Huawei Mate XT hadir dengan inovasi yang membuatnya berbeda.
Menurut Richard Yu, Direktur Eksekutif Huawei, ponsel ini membawa teknologi masa depan ke tangan konsumen dengan kemampuan lipat tiga arah seperti pintu akordeon.
Dengan harga fantastis mencapai 2.800 dolar AS atau lebih dari dua kali lipat harga iPhone 16 Pro Max, Mate XT membidik segmen premium dan menjadi bukti ketangguhan Huawei dalam menghadapi sanksi AS.
Peluncuran Mate XT disambut antusias. Pra-pemesanan ponsel ini telah mencapai 6,5 juta unit, hampir dua kali lipat dari jumlah ponsel lipat yang dikirimkan secara global pada kuartal kedua tahun ini.
Baca Juga: Xiaomi Mix Flip Siap Menggebrak Pasar Global di Akhir September 2024
Namun, meskipun angka ini mengesankan, banyak analis memperkirakan penjualan Mate XT akan menghadapi berbagai tantangan.
Amber Liu, seorang analis di Canalys, menyatakan bahwa meski Mate XT menawarkan inovasi di segmen premium, penjualannya mungkin tidak akan melampaui model sebelumnya, Mate X5, yang dijual dengan harga lebih terjangkau, yaitu 11.500 yuan atau sekitar 1.630 dolar AS.
Hingga saat ini, Mate X5 sudah terjual sebanyak 2,2 juta unit.
Harga yang tinggi bukan satu-satunya kendala bagi Mate XT. Lori Chang, analis senior di Isaiah Research, menyoroti masalah hasil produksi sebagai tantangan utama.
Baca Juga: Gempa Bandung, Kenali Sesar Garsela dan Pentingnya Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam!
Produksi Mate XT diperkirakan hanya mampu mencapai 500.000 unit pada awalnya, jauh di bawah jumlah pra-pemesanan.