Ambisi Llama Group untuk Winamp tidak terbatas hanya sebagai pemutar musik biasa.
Mereka berusaha menjadikannya sebagai platform yang menghubungkan langsung antara artis dan penggemar, serta memberdayakan kreator konten untuk menjadi pengusaha mandiri.
Salah satu fitur terbaru yang diperkenalkan adalah Fanzone, di mana para kreator dapat menyediakan konten eksklusif dan merchandise bagi penggemar mereka.
Baca Juga: MK Putuskan Pileg DPD Sumbar Diulang, Irman Gusman Kembali Berpeluang
Tidak Bersaing, Tapi Melengkapi
Meskipun industri streaming musik sudah dipenuhi dengan layanan-layanan besar, Winamp tidak bermaksud untuk bersaing secara langsung.
Sebaliknya, mereka ingin melengkapi ekosistem yang sudah ada dengan menawarkan pengalaman yang unik dan berbeda.
Menurut Llama Group, Winamp bukanlah Digital Service Provider (DSP), tetapi lebih sebagai pelengkap dalam industri yang sudah mapan.
Baca Juga: Insentif Menarik, ASN Berebut Pindah ke IKN, Mendagri Tito Karnavian Ungkap Gelombang Pertama
Masa Depan Winamp
Setelah hampir ditutup pada tahun 2013, Winamp berhasil diselamatkan oleh Radionomy, sebuah agregator radio asal Belgia, yang kemudian bergabung dengan Llama Group.
Dengan visi dan misi yang kuat, Winamp berusaha untuk terus berinovasi dan memperluas basis pengguna mereka.
Dengan pengalaman lebih dari dua dekade dalam industri musik digital, Winamp siap membentuk masa depan yang lebih baik bagi para penggemar dan pencipta musik di seluruh dunia.
Winamp memang hadir dengan sejarah yang mengesankan dan ambisi yang besar.
Baca Juga: Sisi Gelap Dunia Rental Mobil, Harus Keluarkan Kocek Jutaan Rupiah Untuk Tebus Mobil Yang Hilang