Rilis MacBook Pro M5 Mundur ke 2026, Apple Siapkan Inovasi Lebih Besar di Generasi M6

HUKAMANEWS - Rencana Apple untuk meluncurkan MacBook Pro dengan chip M5 diperkirakan tertunda hingga 2026.

Prediksi ini datang dari analis rantai pasok terkenal Ming Chi Kuo yang menyebut, perangkat tersebut kemungkinan tidak akan hadir sesuai jadwal awal.

Kabar ini mematahkan ekspektasi sebagian penggemar yang sempat berharap perangkat anyar itu dirilis pada akhir 2025.

Apple disebut tengah mempertimbangkan langkah strategis untuk menunda peluncuran MacBook Pro dengan chip M5 hingga setidaknya tahun 2026.

Baca Juga: Mewah Banget! Samsung Luncurkan TV 115 Inci Berteknologi AI, Harga Tembus Setengah Miliar

Menurut catatan riset terbaru Ming Chi Kuo, analis yang kerap memberikan bocoran akurat seputar produk Apple, perusahaan asal Cupertino itu tampaknya memilih untuk tidak terburu-buru membawa chip generasi terbaru ke lini MacBook Pro.

Informasi ini selaras dengan laporan jurnalis teknologi Bloomberg, Mark Gurman, yang sebelumnya juga mengungkap adanya kemungkinan penundaan.

Awalnya, MacBook Pro dengan chip M5 dikabarkan akan meluncur pada akhir 2025.

Namun, dari analisis terbaru, Apple diyakini memutuskan untuk memperpanjang jeda peluncuran demi memaksimalkan produksi dan kualitas chip tersebut.

Kuo dalam laporannya turut membahas teknologi Wafer-Level Multi-Chip Module (WMCM) yang digunakan pada chip A20 di iPhone 18.

Baca Juga: Google Pixel Buds 2a Siap Meluncur, Bawa Desain Baru dan Fitur ANC Lebih Terjangkau

Teknologi ini menggabungkan proses underfill dan molding untuk meningkatkan efisiensi manufaktur sekaligus memperbaiki rasio hasil produksi.

Namun, untuk chip M5 kelas atas yang akan digunakan pada MacBook Pro 2026, kemungkinan M5 Pro dan M5 Max, Apple disebut masih memakai proses underfill dan molding secara terpisah.

Penundaan ini membuat MacBook Pro dengan chip M4, yang dirilis Oktober 2024, tetap menjadi model terbaru di pasaran untuk waktu yang lebih lama.

Sementara itu, sejumlah pengamat teknologi menilai, keputusan Apple ini mungkin terkait strategi produk jangka panjang.